MITOS atau FAKTA
Benarkah Amal Buruk Kita Akan Langsung Dibalas Sama Allah di Tanah Suci?
Sering kali jamaah haji maupun umroh mengalami kejadian aneh saat di Tanah Suci. Baik yang mengalami sendiri atau hanya mendengar dari cerita orang lain. Mekah dan Madinah merupakan kota suci yang dipercaya sebagian orang apabila melakukan dosa sebelum ibadah haji atau umroh, maka akan langsung mendapatkan balasan yang setimpal.
Bahkan, menurut cerita pernah ada jamaah umroh yang tidak bisa melihat Ka’bah saat tawaf. Kami pun punya cerita nyata yang Tour Leader kami alami. Tepatnya umroh pada tanggal 4 Januari 2020, Mas Agus dan Mas Aditya pada saat itu ditugaskan sebagai Leader. Ada satu jamaah di group kami ketika selesai umrah beliau ketakutan berkeringat dingin, setelah kami tanyai ternyata beliau mengungkapkan katanya ada sosok orang besar berbadan hitam mengawasi terus menerus dan seakan melarang untuk masuk kedalam area Masjidil Haram. Bahkan ketika sampai hotel jamaah kami ini menangis histeris pingin segera pulang karena takut, bahkan beliau mencoba melompat dari jendela kamar hotel.
Dari cerita Tour Leader kami diatas membuktikan ada sesuatu yang tidak bisa dinalar dengan logika ketika di Tanah Suci.
Banyak anggapan bahwa kejadian-kejadian ini adalah balasan langsung atas apa perbuatan kita sendiri yang dilakukan sebelum berangkat umroh maupun haji. Benarkah hal ini? Wallahu A’alam bissawab.
Baca Juga : Umrah Mandiri vs Umrah Travel?
Satu hal yang wajib kita ingat, ketika ingin beribadah umrah atau haji niatkan dulu hanya kepada Allah, priotitaskan ibadah sebagai penghapus dosa-dosa kita selama ini. Berdoa sama Allah agar dipermudah dalam menjalankan ibadah. Punya keyakinan kuat dan selalu khusnudzon kepada Allah, kita kesana untuk menghapus dosa bukan sebagai ladang pembantaian atas dosa-dosa.
Melaksanakan ibadah di Tanah Suci akan dilipat gandakan pahalanya oleh Allah. Dari Ibnu Az-Zubair bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sekali shalat di masjidku ini lebih utama daripada 1000 kali shalat di masjid lainnya kecuali Masjidil Haram dan sekali shalat di Masjidil Haram lebih utama daripada 100 kali shalat di masjidku ini.”
Sejatinya, Kota Mekah dan Madinah merupakan kota yang disucikan dan diberkahi oleh Allah, seperti yang tercantum di surah Ali Imran ayat 96:
إِنَّ أَوَّلَ بَيْتٍ وُضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِى بِبَكَّةَ مُبَارَكًا وَهُدًى لِّلْعَٰلَمِينَ
Artinya: Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.
Dari Abu Hurairah RA berkata, “Sesungguhnya Rasulullah Saw. bersabda, “Umroh satu ke umroh lainnya adalah penebus dosa antara keduanya, dan haji yang mabrur tidak ada pahala baginya selain surga.” (H.R. Bukhari & Muslim)
Maka, kita dianjurkan untuk terus berhusnudzon selama beribadah di Tanah Suci, sambil mengupayakan agar haji dan umroh kita mabrur. Berikut hal-hal yang bisa dilakukan untuk mendapatkan haji maupun umroh yang mabrur:
- Menyelesaikan hak adami sebelum berangkat ke Tanah Suci
Hak adami ialah kewajiban-kewajiban kita terhadap sesama manusia, seperti menyelesaikan hutang, berdamai dengan sesama, meminta maaf, dll. Hal ini perlu dilakukan agar bisa fokus beribadah selama di Tanah Suci, tanpa harus memikirkan kesalahan yang pernah diperbuat. - Senantiasa memohon ampunan Allah sambil bertawakal
- Melaksanakan Sholat Taubat
- Memastikan biaya yang digunakan untuk haji atau umroh berasal dari harta yang halal.
- Sepulangnya ke Indonesia, berkomitmen untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
Editor : Gus Agus