Jarak Saf Shalat Antar Jamaah di Masjidil Haram Diperpendek
Masjidil Haram di Makkah, Arab Saudi, secara berangsur-angsur memperlonggar pengetatan yang dilakukan selama musim pandemi. Terbaru, pengelola masjid suci terbesar di dunia ini memperpendek saf jaga jarak (physical distancing) antar jamaah shalat. Tujuannya, agar mampu menampung jemaah salat lebih banyak.
“Masjidil Haram mengurangi jarak fisik antara setiap jemaah selama shalat untuk menampung peningkatan kapasitas,” ungkap media yang fokus memberitakan Dua Masjid Suci, Haramain Sharifain, dikutip pada Senin (30/8/2021).
Pengelola Masjidil Haram di website resminya mengunggah foto pemasangan stiker physical distancing. Stiker itu dipasang di area tempat jamaah melaksanakan salat sunah dua rakaat usai melaksanakan Tawaf (mengelilingi Ka’bah 7 kali berlawanan arah jarum jam) dan di bagian perluasan King Fahd.


Direktur Bidang Pembinaan Tata Ruang Masjidil Haram, Hassan bin Abdullah bin Muhammad menjelaskan, pemasangan stiker menyesuaikan dengan jumlah peziarah di Masjidil Haram seiring dengan rencana penambahan jemaah umrah secara bertahap pada tahun ini atau 1443 Hijriah. Meskipun jarak antar jamaah diperpendek, tetap mengedepankan standar physical distancing untuk keselamatan jamaah. Selama ini, jarak antar jamaah sekitar 2 meter. Tidak dijelaskan berapa jarak terbaru setelah ditata ulang, tapi jika melihat tayangan langsung Masjidil Haram di YouTube, jarak tetap cukup lebar.
Sejak 9 Agustus 2021, Masjidil Haram menerima 60 ribu jemaah umrah per hari yang kedatangannya dibagi dalam beberapa slot waktu. Ke depan akan ditingkatkan menjadi 90 ribu per hari. Tahap selanjutnya adalah 120 ribu orang per hari atau 3,6 juta per bulan. Jemaah umrah maupun jemaah salat wajib di Masjidil Haram harus mendaftarkan diri via aplikasi yang tersedia. Mereka harus sudah divaksin lengkap dan menerapkan prokes.

Meski Arab Saudi telah membuka umrah internasional, Indonesia belum bisa mengirim jemaahnya karena masih dikenai travel ban atau penangguhan perjalanan. Kebijakan yang diterapkan Arab Saudi sejak Februari 2021 ini disebabkan kasus penularan corona di Indonesia yang dinilai masih tinggi.


Selain memperpendek jarak antar jemaah, Masjidil Haram juga melakukan pelonggaran lainnya. Yaitu, memasang kembali kitab suci Al-Quran di rak-rak yang bisa dijangkau jemaah setelah 1,5 tahun menyimpannya begitu pandemi merebak. Kedua, menghidupkan kembali kajian ilmu agama atau majelis ilmu setelah 1,5 tahun absen. Majelis ilmu ini juga bisa disaksikan lewat platform digital
Sumber : kumparan.com