7 Tempat Shalat di Komplek Masjid Al Aqsha
Masjid Al Aqsha adalah definisi untuk semua bangunan yang dikelilingi oleh pagar. Luasnya 14,4 hektare. Beragam kekhalifahan memberikan perhatiannya untuk Al Aqsha dan dibuatlah beberapa bangunan beratap untuk shalat. Apa saja?
  1.  Jami’ Al Qibli
    Ini adalah bagian paling inti untuk pelaksanaan shalat di area Al Aqsha. Dinamakan dengan “Al Qibli” karena bangunan ini yang paling dekat dan menunjuk langsung ke arah kiblat. Masjid berkubah abu-abu ini dibangun di era Kekhalifahan Umar bin Khattab, diperluas di masa Khalifah Abdul Malik bin Marwan dan beberapa Khalifah setelahnya. Bangunan ini mampu menampung sampai 5500 jama’ah shalat, masyaAllah!
  2. Masjid Qubbatus Shakhrah
    Semua orang pasti tidak asing dengan masjid berkubah emas ini. Ya, inilah Qubbatus Shakhrah (Dome of The Rock) salah satu bangunan arsitektur Islam yang teristimewa sepanjang zaman. Masjid ini menjadi ikon utama Al Aqsha karena warna dan bentuknya yang paling menonjol. Dibangun di atas batu tempat Rasulullah ﷺ berpijak sebelum naik ke langit, ia diarsiteki oleh seorang Tabi’in bernama Raja’ bin Haiwah Al Kindi.
  3. Masjid Al Aqsha Al Qadīm
    Bangunan yang satu ini terletak di bawah Jami’ Al Qibli. Ia dulunya dibangun sebagai tempat masuknya keluarga kekhalifahan jika ingin melaksanakan shalat di Al Aqsha. Pintu masuknya ada di selatan Jami Al Qibli dan ternyata masjid ini dulunya tersambung langsung dengan “qushur al malaki” (komplek istana) Dinasti Umayyah yang dibangun dekat Al Aqsha. Oh iya, sebelumnya tempat ini ditutup sampai akhirnya tahun 1998 dibuka kembali setelah dibersihkan. Ia bisa menampung 550 jama’ah.
  4. Mushalla Al Marwani
    Nah, barangkali ini tidak terlihat seperti masjid dari luar, namun ternyata justru ini bangunan beratap yang menampung jama’ah cukup besar sebanyak ribuan orang. Jalan masuk ke masjid ini pun unik, karena kamu seperti diajak ke ruangan bawah tanah. Faktanya, masjid ini memang bangunan beratap paling luas di komplek Al Aqsha, lebih luas dari Jami Al Qibli. Ketika Palestina dijajah oleh pasukan Salib, mushalla ini dijadikan sebagai kandang kuda dan gudang keperluan tentara. Mereka menamakannya dengan “Solomon’s Stables.”
  5. Masjid Al Buraq
    Masjid ini terletak menempel dengan dinding Al Buraq, lokasi yang diyakini sebagai tempat Rasulullah ﷺ menambatkan Buraq ketika beliau melakukan perjalanan Isra Mi’raj dan singgah di Al Aqsha untuk mengimami para nabi dan rasul. Setelah ditinjau oleh para peneliti, ditemukan fakta bahwa bangunan ini sudah sangat tua karena dibangun di era Kekhalifahan Umayyah. Dinding Al Buraq sekarang sedang dalam konflik sebab zionis meyakini bahwa dinding itu adalah bagian dari Haikal Sulaiman.
  6. Masjid Al Magharibah
    Bangunan ini sekarang ditetapkan oleh Majlis Islami Al A’la sebagai museum tempat menyimpan peninggalan Masjid Al Aqsha yang menyejarah. Dibangun di masa kepemimpinan Shalahuddin Al Ayyubi pada tahun 1193 M, masjid ini terletak di dekat Masjid Al Buraq. Di tempat inilah kamu bisa melihat sisa-sisa mimbar Nuruddin Zanki yang terbakar karena serangan ekstremis Yahudi pada tahun 1969.
  7. Masjid An Nisa
    Tempat ini ada di sebelah selatan komplek Masjid Al Aqsha, berdampingan langsung dengan Jami Al Qibli. Masjid An Nisa dibangun oleh perintah Shalahuddin Al Ayyubi setelah membersihkan Al Aqsha dari cengkraman Pasukan Salib. Tadinya, tempat ini adalah ruang makan prajurit kavaleri pasukan salib. Shalahuddin memerintahkan pembersihan tempat ini dan dijadikan mushalla khusus bagi wanita.

Baca Juga : Jangan Sebut Yahudi dengan Israel

× Daftar Sekarang